Artiarini Kusuma Nurindiyani
I am lecturer
Rabu, 04 Desember 2013
Interaksi Manusia dan Komputer
Komunikasi merupakan naluri sosial yang ada pada manusia. Komunikasi merupakan penyampaian informasi antara satu pihak dengan pihak yang lainnya. Komunikasi bisa berupa verbal dan non-verbal. Ekspresi wajah adalah salah satu contoh komunikasi non-verbal, dimana menyampaikan informasi dari ekspresi wajah. Ekspresi wajah terdiri dari beberapa macam contohnya sedih, marah, jijik, takut, senang, dan terkejut. Beberapa ekspresi ini menarik dipelajari dalam bidang pengolahan citra (image processing). Manusia dapat langsung mengenali ekspresi wajah seseorang, namun komputer perlu memiliki adanya media pembelajaran berupa database. Database yang disusun haruslah merupakan database ekspresi wajah, sehingga nantinya akan dapat dikenali komputer. Beberapa penelitian ini yang dikategorikan dalam Interaksi Manusia dan Komputer.
Selasa, 04 Juni 2013
happy birthday me
happy birthday for myself. 25 tahun sudah hidup di dunia ini, diberikan Allah karunia yang amat sangat luar biasa. Karunia yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, nikmat Tuhanmu manakah lagi yang kamu dustakan?
Menjalani usia sampai dengan 25 tahun, tentu banyak suka dan duka, warna-warna perjalanan hidup yang membuat manusia semakin dewasa.
Sungguh pelajaran hidup yang amat berharga. Happy birthday Tia. Semoga di usia yang ke 25 tahun ini apa yang diinginkan dapat tercapai.. AAMIIN....
Senin, 03 Juni 2013
selasa, 4 Juni 2013.
hai para blogger, apa kabar kalian semua?
pukul 05.36 WIB (Waktu Indonesia Barat, bukan Waktu InsyaAllah Berubah lho yaaa) :D
Syukur Alhamdulillah kita masih diberi umur panjang oleh Allah di pagi hari ini masih bisa bernafas, memohon ampun atas semua kesalahan yang kita lakukan.
Manusia memang tidak pernah luput dari kesalahan, hanya saja bagaimana kita bisa memperbaiki sikap kita untuk menjadi lebih baik lagi..
Cuman ingin sharing nih,, saat ini saya mengajar sebagai dosen di institusi negeri di surabaya. Saya sebagai tenaga pendidik saat ini prihatin dengan mahasiswa yang amat sangat kurang dalam hal tingkah laku. Sopan santun terhadap yang lebih sepuh. Bukan minta untuk dihormati, tetapi saling menghormati, itu yang tidak ada dalam pribadi mahasiswa. Miris melihatnya. Ini baru mahasiswa, bagaimana dengan anak kecil yang sudah dididik seperti itu.
Yuk kita koreksi diri, saling menghormati dengan yang lebih sepuh. Semua akan ada timbal baliknya. Sepintar apapun kita, kalau tidak punya tata krama/ moral sama dengan nol..
Maaf yaa.. curcol.. hihi....
Have a good day :)
Minggu, 19 Juni 2011
batam
Menuju 8 bulan,berada di kota batam. Jauh dari keluarga dimana selana 22 tahun tdk pernah berpisah. Berat sangat berpisah dari kedua orang tua. Tetap semangat menjalani 4 bulan kedepan. Ini pilihanku,aku harus bertanggung jawab atas pilihanku. Semangat tia,you can do it! Do the best and be the best! October,wait for me...
Sabtu, 12 Juni 2010
membangun etika sedini mungkin
Banyak orang yang selalu mengkritik etika seseorang. Entah itu baik atau buruk. Namun apakah kita tau apa arti etika itu sebenarnya? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Bagaimana etika yang baik itu kita lakukan di kehidupan sosial? Bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain dengan menggunakan etika yang baik?. Manusia sejak lahir memiliki etika tersendiri. Etika tersebut dibentuk dari lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga. Keluarga memberi contoh kepada kita bagaimana memberi pemberian dari orang lain dengan tangan baik, memiliki rasa menghormati sesama saudara (adik dan kakak), tidak bertengkar sesama saudara. Dari sinilah berawalnya pembentukan etika. Dibentuk dari pengaruh keluarga.
Seiring berjalannya waktu, manusia pun akan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Seseorang bergaul dengan siapa, dan bagaimana cara pergaulan itu, pastinya akan membentuk etika diri seseorang itu sendiri. Lingkungan juga berpengaruh setelah kita tumbuh dewasa dan membuat kita berfikir luas.
Contoh kasus, seorang anak balita di Malang, di umurnya yang masih kecil, dia sudah terbiasa merokok dan berkata kurang sopan kepada orang lain. Hal ini dipengaruhi dari lingkungan sekitar. Kurangnya proteksi terhadap anak tersebut dan lingkungan yang mendukung untuk berbuat buruk pun semakin kuat. Akhirnya banyak pihak yang prihatin terhadap si anak. Keprihatinan mereka pun mereka lakukan dengan membawa si anak ke rumah sakit. Di rumah sakit ini dilakukan perubahan pergaulan. Tidak ada orang yang bicara kotor. Tidak ada orang yang merokok, meskipun si anak menangis minta rokok, namun permintaan si anak akan dialihkan ke hal-hal yang positif, misal bermain mobil-mobilan, tidur, dan banyak hal lain yang positif untuk merubah etika dari si anak tersebut.
Bisa disimpulkan bahwa membangun etika sedini mungkin yaitu berasal dari keluarga, itu yang paling utama. Selanjutnya lingkungan sekitar yang akan membentuk etika kita.
Bagaimana etika yang baik itu kita lakukan di kehidupan sosial? Bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain dengan menggunakan etika yang baik?. Manusia sejak lahir memiliki etika tersendiri. Etika tersebut dibentuk dari lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga. Keluarga memberi contoh kepada kita bagaimana memberi pemberian dari orang lain dengan tangan baik, memiliki rasa menghormati sesama saudara (adik dan kakak), tidak bertengkar sesama saudara. Dari sinilah berawalnya pembentukan etika. Dibentuk dari pengaruh keluarga.
Seiring berjalannya waktu, manusia pun akan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Seseorang bergaul dengan siapa, dan bagaimana cara pergaulan itu, pastinya akan membentuk etika diri seseorang itu sendiri. Lingkungan juga berpengaruh setelah kita tumbuh dewasa dan membuat kita berfikir luas.
Contoh kasus, seorang anak balita di Malang, di umurnya yang masih kecil, dia sudah terbiasa merokok dan berkata kurang sopan kepada orang lain. Hal ini dipengaruhi dari lingkungan sekitar. Kurangnya proteksi terhadap anak tersebut dan lingkungan yang mendukung untuk berbuat buruk pun semakin kuat. Akhirnya banyak pihak yang prihatin terhadap si anak. Keprihatinan mereka pun mereka lakukan dengan membawa si anak ke rumah sakit. Di rumah sakit ini dilakukan perubahan pergaulan. Tidak ada orang yang bicara kotor. Tidak ada orang yang merokok, meskipun si anak menangis minta rokok, namun permintaan si anak akan dialihkan ke hal-hal yang positif, misal bermain mobil-mobilan, tidur, dan banyak hal lain yang positif untuk merubah etika dari si anak tersebut.
Bisa disimpulkan bahwa membangun etika sedini mungkin yaitu berasal dari keluarga, itu yang paling utama. Selanjutnya lingkungan sekitar yang akan membentuk etika kita.
Kamis, 15 April 2010
etika tradisional yang hilang
Sebelum teknologi berkembang pesat sangatlah susah untuk memberikan informasi penting di saat kita dalam keadaan darurat. Bertahun-tahun para ahli mencoba untuk membuat dan mengembangkan sarana yang dapat dijangkau masyarakat luas. Dengan ini masyarakat pun tidak lagi kebingungan untuk menyampaikan informasi atau memberikan informasi yang dirasa penting. Telepon seluler salah satu contohnya, saat ini pun telepon seluler atau yang biasa kita sebut dengan handphone memiliki fasilitas internet. Hanya dengan sebuah device kecil seorang pengguna dapat mengirim email, membuka situs jejaring mereka, dan juga mendapatkan info yang dirasa mereka bermanfaat. Jika kita melihat ke belakang, sangatlah susah jika kita ingin menghubungi mereka melewati dunia maya. Namun saat ini segala fasilitas disediakan.
Keuntungan ini setidaknya membuat masyarakat merasa ingin terus dan terus menambah sistem komunikasi mereka dengan teknologi yang canggih. Banyak orang yang sudah tertarik di bidang IT untuk menambah pengetahuan mereka. Karena itu perusahaan yang bekerja di bidang telepon seluler ataupun operator gencar menambah kualitas dari jasa mereka. Dan di sini pun terjadi persaingan.
Ada keuntungan yang baik. Jika dilihat dari sisi positifnya kita dapat menyampaikan informasi yang penting melalui pesan singkat (sms) dan juga menghemat waktu serta biaya. Namun jika dilihat dari sisi norma kesopanan, mengirim pesan singkat kepada seseorang yang lebih tua mungkin kita merasa sedikit kurang sopan, namun karena sudah membudaya mengirim pesan singkat kita pun menganggap itu baik-baik saja, namun kita harus menggunakan bahasa yang sopan serta mengucapkan salam. Norma kesopanan lainnya yang telah pudar saat ini adalah jika kita dipanggil orang tua untuk diminta melakukan sesuatu, secara tidak sadar kita lebih mendahului barang yang kita genggam dibandingkan melaksanakan perintah orang tua. Di sini terlihat norma kesopanan kita terhadap orang tua telah memudar.
Misal contoh lain yaitu televisi. Sajian informasi yang diberikan oleh televisi seperti berita memang membuat penonton menjadi “terbius” dengan tayangan yang disajikan. Dari televisi film-film yang disuguhkan sebagai penghibur pun disajikan. Penonton yang mungkin merasa jenuh dapat menikmati acara tersebut.
Namun di sini juga terdapat sisi norma kesopanan yang sedikit menyimpang. Para pemain yang ada di televisi pada saat bermain di sebuah adegan menggunakan baju yang kurang sopan, sehingga mempengaruhi anak-anak muda untuk menggunakan baju tersebut. Atau bisa disebut korban mode.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa semua teknologi yang berkembang itu baik. Namun bagaimana kita dapat menyaring dan melakukannya di kehidupan sehari-hari agar tetap tidak meninggalkan norma kesopanan yang sudah ada sejak dulu.
Keuntungan ini setidaknya membuat masyarakat merasa ingin terus dan terus menambah sistem komunikasi mereka dengan teknologi yang canggih. Banyak orang yang sudah tertarik di bidang IT untuk menambah pengetahuan mereka. Karena itu perusahaan yang bekerja di bidang telepon seluler ataupun operator gencar menambah kualitas dari jasa mereka. Dan di sini pun terjadi persaingan.
Ada keuntungan yang baik. Jika dilihat dari sisi positifnya kita dapat menyampaikan informasi yang penting melalui pesan singkat (sms) dan juga menghemat waktu serta biaya. Namun jika dilihat dari sisi norma kesopanan, mengirim pesan singkat kepada seseorang yang lebih tua mungkin kita merasa sedikit kurang sopan, namun karena sudah membudaya mengirim pesan singkat kita pun menganggap itu baik-baik saja, namun kita harus menggunakan bahasa yang sopan serta mengucapkan salam. Norma kesopanan lainnya yang telah pudar saat ini adalah jika kita dipanggil orang tua untuk diminta melakukan sesuatu, secara tidak sadar kita lebih mendahului barang yang kita genggam dibandingkan melaksanakan perintah orang tua. Di sini terlihat norma kesopanan kita terhadap orang tua telah memudar.
Misal contoh lain yaitu televisi. Sajian informasi yang diberikan oleh televisi seperti berita memang membuat penonton menjadi “terbius” dengan tayangan yang disajikan. Dari televisi film-film yang disuguhkan sebagai penghibur pun disajikan. Penonton yang mungkin merasa jenuh dapat menikmati acara tersebut.
Namun di sini juga terdapat sisi norma kesopanan yang sedikit menyimpang. Para pemain yang ada di televisi pada saat bermain di sebuah adegan menggunakan baju yang kurang sopan, sehingga mempengaruhi anak-anak muda untuk menggunakan baju tersebut. Atau bisa disebut korban mode.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa semua teknologi yang berkembang itu baik. Namun bagaimana kita dapat menyaring dan melakukannya di kehidupan sehari-hari agar tetap tidak meninggalkan norma kesopanan yang sudah ada sejak dulu.
Langganan:
Postingan (Atom)